Minggu, 23 Desember 2012

NASA Akan Membangun Stasiun Luar Angkasa di Bulan

Pecinta Astronom Indonesia - Laporan menunjukkan bahwa NASA ingin membangun stasiun luar angkasa di sisi jauh Bulan. Stasiun luar angkasa ini , dijuluki "Spacecraft Gateway" akan diposisikan sekitar 38.000 mil dari Bulan di lokasi yang dikenal sebagai EML-2, atau Earth-moon Lagrange Point 2.

Situs io9 menjelaskan bahwa, "Pada titik ini, gravitasi gabungan dari Bumi dan Bulan membuat titik ekuilibrium, yang akan memungkinkan insinyur NASA hanya memerlukan sedikit daya untuk membuat pesawat ruang angkasa agar tetap di posisi yang telah di tentukan."

NASA memiliki harapan tinggi untuk pos ini menjadi sebuah proyek internasional. Dalam upaya menghemat biaya, pembangunan pos akan menggunakan suku cadang dari Stasiun Luar Angkasa Internasional, serta perangkat keras Rusia dan Italia.

Stasiun luar angkasa ini akan berguna karena pos tersebut akan berfungsi sebagai daerah tumpuan untuk misi ke Bulan di masa depan, Mars, dan potensi ke luar angkasa yang lainya.

Laporan dari Space.com menyebutkan bahwa misi awal EML-2 adalah dapat mendukung robot beroperasi di sisi jauh bulan, untuk mengeksplorasi fitur geologi yang unik seperti Kutub Selatan-Aitken Basin, atau untuk menyebarkan teleskop radio di zona tenang.

Jika semuanya berjalan sesuai rencana, konstruksi pada "Spacecraft Gateway" dilaporkan bisa dimulai secepatnya pada 2019.

0 komentar:

Posting Komentar

Tahukah Anda?
"Merkurius adalah planet terkecil di dalam tata surya dan juga yang terdekat dengan Matahari dengan kala revolusi 88 hari dan kala rotasi 59 hari. Kecerahan planet ini berkisar di antara -2 sampai 5,5 dalam magnitudo tampak namun tidak mudah terlihat karena sudut pandangnya dengan Matahari kecil (dengan rentangan paling jauh sebesar 28,3 derajat."