Senin, 17 Desember 2012

Penyebab Kutub Bumi Menjadi Miring

Dikutip Pecinta Astronomi Indonesia - Jika kamu dapat melihat Bumi mengelilingi Matahari, kamu mungkin menganggap planet kita posturnya jelek sekali. Bumi mengitari Matahari dengan miring ke satu sisi, seperti perahu layar yang tertiup angin kencang. Bumi miring sekitar 23,5° dari tegak lurus. Menurut para ilmuwan, hal itu terjadi karena pada sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu terjadi tabrak menabrak dahsyat yang membentuk tata surya kita.

Matahari, Bumi dan 7 planet lain di tata surya kita terbentuk dari awan gas dan debu yang berotasi di ruang angkasa. Para ilmuwan memperkirakan Bumi tumbuh menjadi benda langit berukuran planet saat partikel-partikel saling bertabrakan, dan saling menyatu untuk membentuk kepingan-kepingan yang lebih besar. Saat jutaan tahun berlalu, bongkah-bongkah yang bertabrakan itu makin besar, dunia-dunia kecil bertabrakan dengan dunia-dunia kecil lain, dan planet tumbuh. Menurut Clark Chapman, dari Planetary Science Institute di Tucson, Arizona, USA, pastilah ada satu tabrakan akhir yang sangat hebat yang membuat Bumi malang yang babak belur sampai ke posisinya sekarang.

Kemiringan itu membuat kehidupan di planet kita lebih menarik. Itu membuat dedaunan berubah menjadi merah pada bulan Oktober di negara-negara Utara. Cuaca panas di bulan Agustus, membuat anak-anak menceburkan diri ke kolam renang. Dan kadang-kadang mendatangkan salju tebal di bulan Januari sampai seluruh kota terbenam di dalamnya. Singkatnya, kemiringan itu menghasilkan 4 musim.

Bagaimana caranya? Karena kemiringan itu, Kutub Utara mendekat ke Matahari selama setengah tahun dan menjauh dari Matahari setengah tahun berikutnya. Di Belahan Bumi Utara, sinar matahari lebih banyak dan cuaca lebih hangat ketika Kutub Utara miring ke arah Matahari. Dan malam-malam menjadi lebih panjang serta cuaca lebih dingin ketika miring menjauhi Matahari. Di Belahan Bumi Selatan terjadi sebaliknya, musim dingin di USA, musim panas di Brazil.

Jika Bumi didorong agak tegak di porosnya, kata Chapman, musim-musim hampir lenyap. Karena orbit Bumi di sekeliling Matahari bukan lingkaran sempurna, suhu akan turun sedikit saat Bumi berada pada jarak terjauh dari Matahari. Kemudian semua akan menghangat ketika planet kita lebih dekat lagi ke Matahari. Tetapi variasi kecil itu sangat berbeda dengan musim-musim sebenarnya – musim gugur, musim dingin, musim semi, dan musim panas. Tanpa kemiringan Bumi, kata-kata ini tidak akan ada dalam bahasa kita.(astro_shfly/space.com)

0 komentar:

Posting Komentar

Tahukah Anda?
""