Pecinta Astronomi Indonesia - Astronom menemukan komet baru yang
spektakuler. Komet tersebut akan menjadi kandidat komet paling terang
dalam 50 tahun terakhir. Saat komet mencapai jarak terdekat pada 28
November 2013 nanti, komet akan bersinar terang di siang bolong.
Diberitakan oleh Astronomy.com pada
Selasa (25/9/2012), komet baru tersebut ditemukan oleh astronom Rusia,
Vitali Nevski dan Artyom Novichonok. Mereka menemukannya lewat observasi
dengan teleskop pemantul Santel di International Scientific Optical
Network (ISON) pada 24 September 2012. Komet sempat teramati sebelumnya
di citra observatorium lain, tetapi belum disadari sebagai komet.
Komet selanjutnya diberi nama resmi
diberi nama C/2012 S1. Namun, untuk lebih memudahkan, komet diberi nama
panggilan sesuai tempat observasi penemuannya sehingga kemudian disebut
komet ISON.
Saat penemuan, komet berjarak 1 miliar
kilometer dari Bumi. Komet tampak sebagai benda langit redup dengan
magnitudo 18,8. Menurut astronom Ma’rufin Sudibyo, cahaya komet 83 kali
lebih redup dibanding Pluto.
Komet akan terus bergerak mendekati
Matahari hingga mencapai titik terdekat atau perihelion. Saat mencapai
perihelion pada 28 November 2013 mendatang, komet akan berada pada jarak
hanya 1,2 juta kilometer dari Matahari.
“Dan pada saat mencapai perihelionnya,
komet ISON (C/2012 S1) diperkirakan bakal hampir menyamai terangnya
bulan purnama,” ungkap Ma’rufin lewat akun Facebook, Sabtu (30/9/2012)
lalu.
Perihelion komet akan dicapai saat
siang hari di Indonesia. Namun, sebenarnya komet masih akan terlihat
terang sebab diperkirakan memiliki magnitudo -10. Obyek langit bisa
terlihat terang di siang hari jika memiliki magnitudo kurang dari -4.
Sayangnya, jarak komet dan Matahari
terlalu dekat sehingga cahaya Matahari akan mengganggu pengamatan.
Pengamatan harus dilakukan dengan teleskop atau alat lain yang dapat
memblokade terang cahaya Matahari.
Space.com pada Rabu (26/9/2012)
memberitakan, komet ISON sudah bisa dilihat pada bulan Oktober 2013,
tampak terang di malam hari. Pada tanggal 16 Oktober 2013, komet akan
berada di dekat Planet Mars dari sudut pandang manusia di Bumi.
Pada beberapa hari sekitar tangal 28
November 2013, komet akan tampak di sekeliling Matahari. Hingga bulan
Desember 2013, komet masih akan tampak menjelang fajar ataupun setelah
senja.
“Bagi Indonesia, waktu terbaik untuk
menyaksikan komet ini adalah di pagi hari jelang Matahari terbit sebelum
komet mencapai perihelionnya pada 28 November 2013. Tepatnya saat komet
melintas di samping Planet Merkurius dan bintang Spica pada selang
waktu antara 13 hingga 24 November 2013,” kata Ma’rufin.
Astronom telah melakukan pengamatan
hingga 54 kali pada komet ini. Terungkap bahwa komet memiliki orbit
hiperbola. Dengan orbit ini, komet tidak memiliki periode orbital, tak
punya titik terjauh dengan Matahari (aphelion), hanya memiliki
perihelion.
Istimewanya, dengan orbit yang
dimiliki, komet hanya akan mendekati Matahari sekali seumur hidupnya.
Jadi, kesempatan melihat komet ISON tahun depan adalah satu-satunya
kesempatan melihat.
0 komentar:
Posting Komentar